Ibadah puisi dimulai
Pelan tapi pasti aku mulai mengisi
Huruf demi huruf kalimat tersusun
Sampai pada tipisnya embun
Dayita... bacalah
Bahwa aku ingin mencintaimu
Lebih banyak dari debar
Lebih sering dari dering
Lebih besar dari sabar
Lebih lama dari selamanya
Lebih mesra dari dansa
Lebih kuat dari erat
Lebih alim dari salim
Dan aku ingin mencintaimu lebih dari apa-apa
Dayita... dengarlah
Mantraku, dari ritus doa-doa
Meminta, membaur diudara
Menyelami nafasmu dalam, hingga dada
Dayita... rasalah
Lalu menjadi gembira
Melompat senang amat riang
Sebab perihal peduli
Aku terus tanpa henti
__Bernapas di Bumi Kediri
Jum'at 21 Februari, di simpang susun kasur tua